
Oleh: Rizal I. Surur*
Drama Pemilu Amerika Serikat 2020 ini, kalau ada filmmaker atau scriptwriter yang mau mengadopsi sebagai momongan mereka, niscaya bakal tembus box office worldwide deh!
Coba kita tilik debat antara Presiden Trump dengan Mantan Wakil Presiden Joe yang dipimpin oleh wasit andalan, Chris Wallace. Trump seringkali memotong sesi tanya jawab dari Chris ke Biden. Saking sebelnya, Chris dan Biden sampe mengingatkan Trump untuk diam.
Contohnya ketika Biden ngomong soal smart president, tiba-tiba tuh Trump langsung nyela dan ngejek, kalo Biden cuma lulusan sekolah biasa dan ranking rendah di kelasnya. Kontan Biden tidak terima dan balas kalo Trump adalah “President screwing things up, You are the worst president ever”.
Nah, lucunya lagi, mungkin mirip sama negara kita ya, yang deklarasi kemenangan duluan, ditanyain tuh. Trump jawab kalo bakal mengajak pendukungnya, untuk jalan ke TPS dan mengawasi jalannya coblosan. Soalnya kenapa, karena Trump ngerasa kalo coblosan kali ini bakal ga fair, atau fraudulent elections. Trump bilang kalo salah satu pendukungnya nemu adanya kertas suara yang dibuang di tempat sampah.
Kalo Biden jawabnya, mengajak pendukungnya untuk tetap sabar menunggu hasil penghitungan resmi dan kudu optimis. Biden juga mencontohkan kalo dulu sejak akhir Perang Dunia 1, militer tuh udah milih lewat mail-in ballots (kirim lewat pos gitu kertas suaranya). Nah kok dulu ga dikatain juga kalo ga fair?
Lanjut yuk, di Nashville debat sengit kedua mereka digelar. Trump ditanya soal Covid-19. Dia membalas bahwa itu tuh salahnya Cina yang ga bisa ngurusin virus dan akhirnya kesebar deh ke mana-mana. Kalo ditanya soal vaksin, Trump ga yakin tuh, dia cuman janji kalo akhir tahun bakal tersedia.
Biden membalas kalo si Trump ini cuman janji tapi tanpa aksi. Biden bilang kalo dapet tanggung jawab, Dia bakal shutdown the virus, bukannya the whole country kayak Trump. Biden nekanin kalo vaksin kudunya sih transparan dan prospek jelas.
Prediksi Bung Bernie Sanders soal pemilu, Late Tonight Show with Jimmy Fallon bikin interview dengan Bernie Sanders. Bung Bernie ini prediksi kalo Trump bakal ga terima. Bung Bernie minta untuk setiap suara harus dihitung, dan ternyata yang mail-in ballots, diprediksi bisa jutaan, kayak di Pennsylvania, Michigan, dan Wisconsin. Potensi flipped (perubahan hitungan awal ke akhir) dari antar negara bagian bakal gede. Nah, kok bener, besoknya banyak yang flipped.
Ada ulasan menarik nih tentang gimana kondisi setelah pilihan, dari pengamat politik dan mantan orang dalam, Van Jones. Dia bilang kalo di Undang-undang Amerika Serikat tuh ada celah atau legal loopholes yang bisa dimainkan. Gimana tuh?
Jadi, secara singkatnya gini, guys. Ada kandidat yang bisa kalah popular vote, gagal di electoral college, dan dia menolak untuk kalah. Caranya gimana biar yang kalah itu tetap bisa jadi Presiden? Nah bisa jadi yang kalah melakukan negosiasi tersembunyi di pemerintahan, ending-nya Dia tetap bisa dilantik, hehe seram ya.
Soalnya, selama ini, Pemilu di Amerika Serikat tuh seringnya berbasis dengan tradisi, kebudayan, dan gestur suka rela. Jadi belum diatur secara rigid, gimana alur hukumnya. Bahayanya gini, ketika yang kalah ga terima dan dia ga bikin concession speech, ini kan bisa jadi bola panas.
Karena, dari segi inaugurasi sendiri, butuh waktu 2,5 bulan setelah coblosan kelar diitung sama KPU-nya sana. Nah, masalah opini publik ini kalo ga diatur bisa berkembang menjadi bola liar nih.
Kalo kebanyakan dulu, kandidat yang kalah tuh biasanya dia mengaku kalah dan bikin concession speech, “God Bless the United States of America”. Dampaknya gimana? Ya pendukung yang kalah itu akhirnya legowo. Mungkin pendukung yang legowo itu masih tidak terima dengan hasil kalo Calon-nya kalah, tetapi kan mereka menerima pemerintah yang sekarang.
Skenario Trump gimana? Trump bakal ngelakuin apapun untuk tetap bisa mempertahankan posisinya sebagai Presiden. Inget ga sih? Kalo Trump ini adalah Presiden ketiga yang dapat impeachment atau pelengseran, tapi nyatanya tidak berhasil. Bisa jadi, Trump mengirimkan tuntutan hukum dengan masif dan meminta untuk menghentikan penghitungan dari jutaan mail-in ballots.
Akhirnya negara menganulir pemilu karena kecurangan. Negara juga tidak mau melantik Presiden hasil pemilu ini. Alasannya ya itu, kecurangan dan dugaan ada unsur campur tangan asing. Bahkan, Donald Trump ini sampe ngirim e-mail ke pendukungnya bilang gini “The Democrats Will Try to Steal This Election! Just like I predicted from the start, …”. Hayoo, kalian dapet juga ga?
Nah terus konsekuensi yang menang dan kalo dilantik gimana? Biden dulu deh. Biden pasti bakal berurusan dengan pandemi Covid-19. Tantangan buat Presiden Amerika Serikat yang baru sih dari transparansi pemerintahan, proteksi minoritas, dan anggaran yang kurang soal infrastruktur. Perlu inisiatif baru sih! Kalo Trump menang atau kalah, dia tetap aja dengan model Trumpism atau ngelola negara ala Trump aja. Trumpism bakal susah sih buat Biden, hehe.
Apapun hasilnya, ini tuh ujian terberat buat Amerika Serikat. Bisa jadi ada demo berjilid tuh di bawah patung Liberty. Eh, tapi susah sih haha. Demokrasi diambang ancaman kalo kata para ahli. Trus gimana? Ya kita doakan saja yang terbaik.
*) Mas-mas biasa yang suka nonton Hollywood dan konser musik indie biar dikata edgy